Di berbagai belahan dunia Muslim, termasuk di tanah air kita, Indonesia, tradisi perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan momen yang penuh warna dan makna.
Dalam saat yang istimewa ini, dari pengajian sederhana hingga perayaan megah yang menyedot ribuan mata, dipenuhi dengan hikmah dan keagungan. Acara-acara ini, bertema Islami, sering kali menampilkan drama kehidupan Nabi Muhammad SAW, shalawat, dzikir bersama, dan beragam aktivitas yang menyentuh hati.
16 September 2024, adalah hari yang sangat berarti—Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 H. Di saat yang sama, rasa penasaran sering muncul: bagaimana ya tradisi Maulid di negara-negara yang mayoritas penduduknya non-Muslim?
India
Menjelang Maulid Nabi Muhammad SAW, India bertransformasi menjadi lautan cahaya. Jalan-jalan, masjid, dan pasar dihiasi dengan lampu berwarna-warni dan bendera hijau yang cerah. Dalam laporan Times of India, umat Islam di India merayakan dengan kemegahan, mengenakan pita hijau—simbol kebanggaan Islam—sebagai ungkapan kegembiraan.
Australia
Di Australia, Darul Fatwa atau MUI sering mengadakan perayaan Maulid Nabi di Olympic Sports Centre Sydney. Acara ini melibatkan pementasan drama kehidupan Nabi Muhammad SAW serta silaturahmi yang penuh hangat antara Muslim dari berbagai latar belakang, termasuk dari tanah air kita. Perayaan ini menjadi jembatan yang menyatukan umat Islam dalam kebersamaan yang harmonis.
Rusia
Di Rusia, perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW mirip dengan Indonesia—dipenuhi dengan pembacaan kasidah, puisi pujian, dan pengajian. Di Masjid Katedral Moskow, ribuan jamaah dari Dagestan, Chechen, Uzbekistan, Azerbaijan, Tajikistan, dan banyak lagi, berkumpul untuk merayakan momen suci ini.
Di negara-negara tersebut, banyak saudara kita dari Indonesia yang merayakan Maulid dengan mengikuti tradisi lokal, menciptakan jembatan toleransi dan pemahaman antarbudaya. Inilah bentuk nyata dari penghargaan dan kerukunan yang memperkaya kita semua.